Haru Biru Ramadhan dan Idul Fitri 1434 H



Assalamualaikum sayang....

Tahun ini merupakan ramadhan dan idul fitri kedua granny di Jepang. Jika dibandingkan tahun lalu, tahun ini kayaknya lebih berat. Suhu panas bisa mencapai 37  derajat atau lebih, dengan real feel di kisaran 43 derajat. Ditambah lagi  ada deadline untuk submit paper (publikasi ilmiah ) kedua dan perlu kalian tau, untuk menulis paper itu granny bisanya sambil ngemil supaya idenya lancar. Tapi, alhamdulillah...semuanya bisa terlalui bahkan taun ini, granny malah lebih semangat dan sering ke mesjid untuk buka puasa, tarawih hingga i`tikaf (kalo yang ini hanya dua kali :p )

Suasana saat buka puasa di mesjid

Seperti ramadhan tahun kemarin, di setiap akhir pekan dilaksanakan grand ifthar yakni buka puasa bersama yang di koordinir oleh komunitas muslim per negara. Saat grand ifthar , jumlah jamaah yang datang ke mesjid meningkat drastis. Indonesia mendapat giliran pertama menyediakan makanan dan mengatur segala keperluan buka puasa, sayang banget saat itu granny tidak hadir karena ada lab trip ke Oita. Namun grand ifthar berikutnya granny tidak pernah absen. Rugi euy kalo sampe terlewatkan, kapan lagi bisa merasakan suasana ramadhan dengan saudara sesama muslim dari berbagai negara...kapan lagi bisa menikmati takjil dan makanan khas mereka.

Sajian ifthar yang di siapkan oleh komunitas Egypt


Sajian ifthar yang di siapkan oleh komunitas Bangladesh

Berhubung tahun ini adalah pengalaman pertama seumur hidup melaksanakan i`tikaf, granny merasa sangaaaat bahagia. Alhamdulillah... meski hanya sempat beri`tikaf selama dua malam namun rasa nikmat dan granny berniat untuk i`tikaf lagi tahun depan. Pengurus mesjid menyediakan makanan sahur setiap harinya selama i`tikaf. tapi para jamaah khususnya muslimah tetap membawa bekal sahur dari rumah. Ibu Luluk, muslimah Indoesia, yang i`tikaf bersama anaknya malah menyiapkan menu sahur komplet untuk sang buah hati tercinta. Jadi kangen mamaaa..hiks hiksss

Namun sayang di penghujung ramadhan tepatnya hari ke 28 atau tanggal 6 Agustus 2013, eyang tercinta meninggalkan kita semua. Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih banget...granny nyesel banget karena telah menunda kepulangan granny ke Indonesia untuk menjenguk eyang. Dua tahun lalu tanggal 28 September adalah kali terakhir pertemuan granny dengan eyang. Semua sangat kehilangan sosok eyang yang hangat, bijak dan selalu ceria. InsyaAllah kami ikhlas eyang kembali ke pangkuan ilahi...segala nasihat beliau, kenangan beliau akan selalu terpatri di hati kami semua. Sayounara eyang, sampai bertemu kembali bersama keluarga besar kita di surga firdausNYA kelak, aamiin...InsyaAllah.


beloved Eyang R.A. Hasijah

Granny yakin kalian bisa membayangkan bagaimana keluarga besar kita merayakan hari raya dalam kondisi berduka. Menurut adik granny,Lulun, saat mereka berkumpul semuanya bisa menyembunyikan kesedihan dengan senyum namun saat menyendiri mereka berlinangan air mata mengenang eyang. Granny tak terkecuali, belum siap rasanya di tinggal eyang...masih pengen curhat, pengen dengar nasihatnya, pengen berjemur bareng, pengen bikin roti bareng, pengen memperkenalkannya ke future husband granny. Namun kanker hati yang di derita eyang membuatnya tak dapat bertahan hidup lebih lama lagi. Semoga Allah memberi tempat yang layak buat eyang disana, aamiin.

Okaaayyyy...enough, eyang pasti pengen kita semua melanjutkan hidup, meraih dan mewujudkan mimpi serta harapan terbaik. Cheer up :)

Suasana lebaran di Fukuoka tahun ini tak jauh beda di tahun kemaren, mesjid penuh sesak oleh kaum muslim dari berbagai negara, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa merayakan hari nan suci penuh makna ini. Setelah sholat id ada jamuan makan dan halal bi halal tapi saat itu di granny harus menemui teman yang baru saja melaksanakan ujian akhir S2. Akhirnya kami bertiga, menikmati hidangan buffet di resto Itali sebagai pengganti makanan khas lebaran. 

Hari Raya Idul Fitri 1434 H

Granny dan Jeng Irma 

Ya itulah...sekolah di luar negeri gak hanya mengalami hal-hal menyenangkan tapi juga yang menyedihkan namun kita harus tangguh dan tabah menghadapi segalanya. Semoga kelak kalian bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri jadi granny bisa mengunjungi kalian sambil travelling. aamiin, InsyaAllah






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cultural Festival ?? Let's learn from Fukuoka...

Kunjungan ke Pabrik Mentaiko

............... My first " Undokai".....................