“ A Year End Trip of 2011: Yokohama-Mt.Fuji-Tokyo”

                                                                         Part  I
Wuiiih.. masih terasa capeknya perjalanan kemarin tapi berhubung ada request untuk sharing info tentang year end trip dan.. mumpung rasa malas belum menyerangku dengan ganas, yukk mariii….

Boleh dibilang trip ini mulai dari dicetuskan, direncanakan sampe dilaksanakan semuanya dalam waktu singkat. Berawal dari kasak kusuk mo liburan kemana akhir taun ini ?? lumayan panjang kan yh, sayang dilewatkan begitu saja (klo di Kyushu Daigaku, liburnya tuh mulai 27 Des 2011-3 Jan 2012)…Dirikuw mulai ngumpulin info ttg beberapa rencana liburan yg di organize teman gaul, teman se-lab, teman se-negara, teman se-provinsi. Ada yang yang minat ngunjungin semua kuil di Fukuoka utk hunting foto-foto warga local menjelang tahun baru, ada yang mo mudik saja entah kampungnya dimana, ada yang mo ke Nagasaki , ada yang mo ke Uminonakamichi, ada yang mo ke Fukuoka Tower, mau nikmatin onsen di Beppu, mau main ski di Tenzan dan..eng ing eng..ada yang mo ke Fuji San + Tokyo!! Nah sudah tau kan dirikuw milih tour kmana ;)

Tour ke Fuji San + Tokyo ini beranggotakan 11 peserta, siapa saja mereka? Let me tell you..Group pertama: Pak Farouk Maricar beserta istri dan putrinya, Group kedua: pasangan suami istri Pak Fajar & Bu Mala,  Group ketiga: Bu Indri + putrax, lalu.. Group terakhir adalah…K’Rita and the gank :Dini, Bu Afifah & Aini. Wahai para pembaca, harap di ingat yahhh..karena nanti ada bagian dalam trip kami yang dipisah berdasarkan pembagian group tadi..and I won’t repeat it again ;P

Let’s refresh about the transportation & accommodation during the journey..Dirikuw sama sekali tidak ambil bagian dalam mengorganize semua ini, maklum masih “anak baru” jadi serahkan saja pada mereka (K’Rita, Pak Farouck & Istri, Pak Fajar, Bu Indri) yang sudah lebih familiar dan berperan sebagai tour organizer/TO…
Berdasarkan file-file smsku menjelang tur ini, mereka mulai hunting kedua sarana tersebut ditanggal 24 Des 2011. K’ Rita bersama istri Pak Farouck, yang kebetulan namanya sama, Bu Rita dan Bu Indri sampe rela pulang tengah malam demi mencari info & me reserve seat buat kami semua (Arigatou..).... Fyi..semuanya di booking secara online, nah kok para TO harus menghabiskan waktu sampe tengah malam? Ya iya lah.. wong website nya dalam Nihonggo, it takes time dunk (thanks to Mbah Google y.. ) dan mereka pastinya hunting yang murah meriah ala backpacker :)

Nah untuk penginapan, sebenarnya buanyak bgt pilihan mulai dari budget hotel, capsule hotel, guest house sampe star hotel.. Atas berbagai pertimbangan TO, akhirnya di pilihlah Toyoko inn yang berlokasi di daerah Shinyokohama, hanya empat menit dari eki/stasiun lho. Rate hotel tempatku nginap dihitungnya berdasarkan jumlah orang per kamar/hari. Aku sekamar dengan k’Rita dan masing-masing membayar 4.990 jpy (hanya untuk semalam) dan hmmm worth it lah dengan fasilitasnya…kamar kami tipe economy double room, ada bed ukuran king , tivi, ac, kamar mandi yg nyaman, complimentnya ada ocha sachet plus breakfast ..Alhamdulillah..check it out here  http://www.toyoko-inn.com/e_hotel/00051/index.html.

Info ttg bus antar kota bisa search di http://travel.rakuten.co.jp/bus/list/kyusyu.html. Pilihan armada bus untuk berangkat, jatuh pada Sunshine Bus. Biaya dari Fukuoka (start di Hakata station.. pukul 20.00 teng!! Jangan sampe telat, karena pihak bus tidak akan memberi kompensasi apapun) tiba di Yokohama Station (skitar pukul 9.10) seharga 4.500 jpy. Setiap 3-4 jam, pak supir akan memberhentikan bus di titik-titik peristirahatan (Alhamdulillah bukan yg “ terakhir”) yang dilengkapi dengan berbagai sarana mulai dari toilet, resto, kombini, yatai. Oh iyah, Sunshine bus itu seatnya nyaman, lapang dan kami di bagiin roti, masing – masing dapat dua! J..dengan harga segitu, fasilitasnya terbilang memuaskan euy.

Ini lho Sunshine bus yang membawa kami dari Fukuoka ke Yokohama

Armada bus yang kami gunakan untuk balik ke Kyushu lah yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan seat nya tidak mencukupi jika kami tetep keukeuh untuk bersama. Harganya pun lebih mahal dibanding waktu berangkat..ya iyalah kan jaraknya lebih jauh, startnya dari Tokyo gitchu :P. Grup pertama (whahaha..pasti sdh lupa kan siapa mereka) bayaran bus nya yang paling mahal karena pemberhentian akhirnya di Hakata station, Fukuoka..skitar 9000 jpy lah (maaf lupa nama busx, tapi sepertinya bagus..kami sempat liat kok). Grup kedua + ketiga sedikit lebih murah, station trakhirnya di Moji, Kitakyushu. dan (saya salah satu member) Grup keempat lah yang paling murah 7.500 jpy, sedianya sih pemberhentian trakhir bus di kokura/kitakyushu (± sejam baru nyampe Fukuoka) tapi mungkin karena hanya sedikit penumpang yang tujuannya kesana, akhirnya pak supir menurunkan kami di station Shimonoseki (blum nyebrang ke Kyushu lho, klo g’ salah masih di Honsu) dan kami diberi karcis JR train utk lanjut ke Kokura..and move on to Fukuoka (Chihaya station) by train juga, harga tiketnya skitar 1100 jpy/orang (yang ini sdh diluar tanggungan pihak bus)..

 Merk  bus utk grup 2,3 & 4 sama “Sando Liner”. Sedikit membandingkan dengan “Sunshine” (bus yang kami gunakan waktu berangkat ke Yokohama), Sando Liner seatnya kurang lapang, kabinx sempit akibatnya ransel-ransel kami yg sudah gendut karena oleh-oleh jadi susah masuk, ini mungkin karena ukuran bus nya lebih kecil. Dan satu lagi, kami tidak di bagiin snack apalagi roti ..

Wokeeh deh enough tentang transportasi antar kota & akomodasi. Tarik nafas yang dalaaaaaam.. Let’s start the journey …

Berhubung perjalanan menuju Yokohama ditempuh pada malam hari, rasanya agak susah (bahkan mnurutku sangat susah) untuk mengidentifikasi titik-titik pemberhentian bus. Bukan hanya karena hampir semua sign board location dalam bahasa Jepang (yang tentu saja dibutuhkan waktu lama untuk membacanya, maklum loadingnya lambat, dari tidur trus tiba-tiba terbangun karena bus berhenti) tapi juga karena cuaca yang dingin plus pencahayaan yang tidak memadai. Hehehe what a excuse..maaf yah pembaca.

Briefly about Yokohama, kotanya lumayan deket dari Tokyo hanya sekitar 40 menitan by train dengan tiket 540 jpy. Terletak di Prefektur Kanagawa dan terkenal sebagai kota pelabuhan terbesar di Jepang..Di kota ini lah pertama kali terbit surat kabar berbahasa Inggris Japan Herald pada tahun 1861. Sayang sekali kami tidak sempat menjelajahinya, padahal ada beberapa tempat menarik menurutku (liat di Wikipedia dunk ;P) ky’ Landmark Tower, Yokohama Doll museum, Cosmo Clock 21 dengan ferris wheelnya. Next time..next time.

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan (meskipun sebenarnya selama di bus diriku tidur nyenyak sampe ileran) selama ± 13 jam tiba lah kami di Yokohama Eki. Demi segera menyaksikan keindahan Fuji San, tanpa membuang waktu lagi, rombongan kami bergegas melanjutkan perjalanan ke Gotemba City’s station (waktu tempuhnya kurang lebih 1 jam dari Yokohama by train dengan tiket seharga 1.450 jpy/one way).

@ Gotemba Eki

Gotemba city adalah  satu dari tiga kota yang mengelilingi Fuji San dan terletak disebelah timur (dua kota lainnya yaitu  Fuji-Yoshida disebelah utara dan Fujinomiya, barat daya). Di sepanjang perjalanan kami menikmati pemandangan yang indah, meski sudah nampak, namun Fuji San belum dapat kami lihat sepenuhnya karena terhalang deretan rumah penduduk. Oh iya..lebih banyak rumah lho dari apato, yah tentu saja karena harga tanah pastinya jauh lebih murah dibandingkan di kota besar.

Sesampainya disana kami disergap rasa lapar berjamaah, bisa jadi karena hawa sejuk Gotemba city. Namun para TO memutuskan untuk terlebih dahulu mencari tahu jadwal bus yang akan membawa kami ke titik terdekat untuk menikmati Fuji San. Alhamdulillah rupanya ada beberapa opsi waktu, dan kami memilih pemberangkatan (klo g’ salah skitar) pukul 12.40 dengan harga tiket 1.710 jpy/return.

Info jadwal bus sudah fix now it’s time for lunch. Berhubung Gotemba itu kota kecil, jadi di eki nda begitu banyak resto. Kami menjatuhkan pilihan pada resto kecil yang sempit dengan menu udon & soba (ini adalah dua jenis mie dan merupakan makanan yang cukup “aman” buat disantap. Yang membedakan keduanya selain dari tekstur, udon ukurannya lebih gendut, tebal dan kenyal sedang soba lebih ramping serta tidak begitu kenyal, bahan dasarnya pun beda.. udon terbuat dari tepung terigu, dan soba terbuat dari tepung gandum). Eng ing eng..bingung euy, terigu kan bahan dasarnya dari gandum jadi yah sama aja..tapi menurut mbak Wikipedi, soba itu bahannya dari biji gandum utuh yang dibuat tepung, makanya kandungan nutriennya lebih banyak dari terigu. Dengan pertimbangan trip ini bakal menguras banyak energy, aku akhirnya memilih soba untuk lunch.

lunch in a small resto @ Gotemba Eki

Nah kursi di resto ini tuh hanya ada 4 biji, yang nda kebagian kursi silahkan berdiri dan menikmati hidangan yang diletakkan diatas meja gantung (mejanya sepertinya telah disesuaikan dengan tinggi mayoritas costumer) di sekeliling ruangan. Tak sampai dua puluh menit, semua pesanan kami selesai dibuat oleh dua koki perempuan, kliatannya mereka sudah berumur (jadi ingat sama yang ngurus warung makan milik kluargaku dikampung, sudah b’umur juga tapi masih kuat kerja). Wuiihhh nikmatnya dingin-dingin begini makan yang hangat-hangat …slruuuup ..slruuuuup..slruuuup (menyeruput tapi hanya dalam hati ;P ). Makan siangku kali ini dengan menu semangkuk soba plus gratis  air minum seharga 300 jpy. Urusan perut beres, selanjutnya sholat dan let’s go…Fuji San I’m comiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing..

Perjalanan 40 menit ke Yamanaka Lake, tempat dimana kami akan menikmati keindahan Fuji San  berlalu dengan cepat. Tau-tau bus dari Gotemba station sudah sampai di Asahigaoka bus terminal, hanya 3-4 menit dari Yamanaka lake. Turun dari bus langsung dh ngeluarin kamera digi plus iphone untuk mengabadikan semua sudut yang di anggap menarik dan penting (mnurutku ;p)..

@ bus otw to Yamanaka Lake

Alhamdulillah hari itu cerahhh dan huwaaaaa indahnya…..Perpaduan view Fuji san plus Yamanaka lake, kereennnn deh. Selama ini hanya bisa nge liat dari tipi, internet, post card ato kalender..nah sekarang bener2 sudah tersaji didepan mata. Gunung yang diperkirakan terbentuk sejak 10.000 tahun yang lalu ini ternyata merupakan gunung berapi yang masih aktif tapi kemungkinan letusannya rendah (syukurlah..)


Fuji San :)

Ketika kami disana, Fuji san berselimut salju meski keliatannya belum bgitu tebal, mungkin karena masih awal musim dingin. Pokoknya Cool..cool..cool..view nya dan tentu saja hawanya, brrrrrrrrr. Tapi, meskipun dingin tapi kami tetap semangat untuk foto-foto dunk, termasuk diriku. Dan untung saja nda sampe tercebur, rupanya diantara lima danau yang terletak di kaki Mount Fuji (Kawaguchi, Sai, Motosu and Shoji) Yamanaka is the largest lake among others. Kita bisa melakukan beragam aktivitas sport & leisure di danau ini: ski air, berenang, mancing..hmm tapi berhubung sudah musim dingin, jadi kami tak melihat satu orang pun melakukan aktivitas tersebut. Kami juga tentunya tak berminat ;p

Eits hampir lupa, di Yamanaka lake juga ada bebek2an (ato angsa sih?) ky’ yg dipantai Losari Makassar.. ukurannya mulai dari yang kecil, sampe yang paling besar “Swan-shaped boat”. Sayang sekali kami tidak sempat mencoba tur dengan perahu angsa ini, padahal swan boat ini ada hubungannya dengan Swan Lake ( ingat buku cerita jaman SD dulu, Putri Odette yang dikutuk jadi angsa sama penyihir jahat ), merupakan hasil karya Pyotr Tchaikovsky seorang Rusia yang sangat terkenal, baik sebagai composer dan penulis naskah untuk theatrical music. Next time..next time


Swan boat mungkin jelmaan princes Odette ;)

Puas mengagumi dan foto-foto selama ± tiga jam di Yamanaka Lake, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Gotemba Premium Outlet (gak plu bayar tiket bus lagi krn waktu beli milihnya yang return ticket). Hmmm shopping??? Denger kata itu, semangatku langsung berkobar sambil berdoa dalam hati semoga saja dapat barang yang bagus trus murah, aamin. Nda sampe 40 menit kami tiba di TKP (Tempat Kegiatan Perbelanjaan ;P)…

Ini toh Gotemba Premium Outlet/GPO yang banyak direkomendasikan orang. Disini tuh ada sekitar 200 an outlet dengan brand international yang menjual berbagai produk dan katanya sih harganya lebih murah dibanding outlet-outlet branded lainnya di Jepang . Mulai pakaian, tas, sepatu, parfum, arloji, perhiasan sampai kebutuhan rumah tangga juga ada dan yang paling penting ada FOOD COURT, yippiiiiiiiiie laperrrrrrr euy…

Hanya dalam 15 menit aku & k’Rita hampir selesai muterin GPO tanpa mencoba untuk mengulik lebih dalam di stiap outlets, ya iyalah..wong skalipun kata orang lebih murah, tapi ya ampuuun..aku sempat ngintip harga tas casual bermerk apa gitu, lupa..duitnya tuh bisa dipake buat bayar sewa apatoku sebulan, ck..ck..ck..
Daripada stress mikirin barang yang tak mungkin terbeli saat ini (who knows, besok-besok bisa beli tas dengan harga segitu bahkan lebih mahal ) mending kami berdua nyari foodcourt.

Kami harus melintasi jembatan yang juga masih berada di area GPO untuk menuju food court…dalam 5 menit (ini include singgah-singgah untuk foto lho, jadi jembatannya nda panjang amat) food court sudah didepan mata..tapi, knapa yah banyak orang yang foto-foto di ujung jembatan ini? Karena penasaran aku pun membalikkan badan..Wouwwww ternyata kita bisa ngeliat Fuji San (lagi!) dari jembatan GPO tentu saja dengan sudut dan background yang berbeda dari Yamanaka Lake tadi.

Fuji San view from Gotemba Premium Outlets

Bisa dipastikan..jeprat jepret lagi ;P untuk sementara kami lupa akan rasa lapar itu, hehehehehe. Secara bergantian kami saling foto dengan beberapa gaya tentunya. Tapi sayang kesempatan itu hanya sekitar sepuluh menitan setelah itu sang surya mulai tenggelam, gelap deh.  Now let’s have dinner. Menu dinnerku malam itu Kari Ebi plus nasi putih seharga ± 500 jpy. Alhamdulillah sangat mengeyangkan ;)

                                                            Bersambung yahhhhhh :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cultural Festival ?? Let's learn from Fukuoka...

Kunjungan ke Pabrik Mentaiko

............... My first " Undokai".....................