Hontou ni... Arigato Gozaimashita!

Dear all

Tulisan ini merangkum kejadian-kejadian yang membuat granny harus selalu bersyukur...Alhamdulillah...menjadi student dari seorang sensei/supervisor yang baik hati.

15 September 2013

Hari ini tuh deadline submission untuk paper kedua granny. Seminggu yang lalu granny sudah ngasih liat draft paper ke sensei dan kata beliau `Ok, Tiwi san!` Hanya ada beberapa tabel dan gambar yang harus di edit karena ukurannya terlalu kecil. Bahkan ketika granny curhat 

14 July 2013

Setiap ada party atau kumpul-kumpul bareng teman lab, granny pasti bakal dapat perlakuan istimewa dalam hal makanan. Tak terkecuali pada momen kasual seperti lab trip tahunan yang kali ini berlokasi di Oita. Saat kami singgah di supermarket untuk membeli bahan bbq di camp site, sensei menghampiriku yang sedang sibuk memilih es krim. ``Tiwi san...mau makan apa untuk bbq nanti malam?``...``hmm...apapun ok sensei, asalkan seafood dan sayuran`` jawabku tergagap. ``Baiklah...kalo gitu ayo kita pilih sama-sama``...granny lalu mengikuti beliau ke counter seafood. ``Udang suka kan? ...hmm ikan, ikan yang ini enak. Tiwi  san harus coba, namanya ikan saba. Ambil salmon juga yah`` Beliau dengan cekatan memilih dan memasukkan seafood ke troli belanja.


Sensei (center) was cooking for us <3

Rupanya event seperti ini, interaksi dengan semua penghuni lab menjadi sangat hangat, santai dan akrab. Sensei bahkan tidur sekamar dengan beberapa student cowo. Yang paling seru tuh saat bbq an, sensei adalah salah satu chef yang bertanggung jawab atas satu alat panggang. Beliau dengan telaten memanggang daging dan sayuran. Tersadar kalo granny nda bisa memakan semua itu, beliau lalu menggunakan panggangan lain untuk memanggang ikan dan sayuran. Kata beliau ``Ini untuk Tiwi san yah, jadi jangan diganggu gugat``.  Huwaaaaaaaaaaaaaaa sensei ku baik hati banget, alhamdulillah...



3 July 2013

Spring semester kali ini  sensei membentuk grup diskusi di lab. Kami dikelompokkan berdasarkan kesamaan  topik penelitian (mahasiswa S2 dan S3) atau topik interest (bagi mahasiswa S1).  Sensei rupanya menginginkan student asing dan lokal bisa berinteraksi lebih intens serta lebih dekat. Jumlah student asing di lab ada 8 orang termasuk granny, semuanya program PhD. Dari empat grup yang terbentuk, sensei mendistribusi masing-masing dua-tiga orang student asing di tiap grup.

Topik interest granny adalah urban activities dan tergabung di grup B bersama 2 student PhD asal Cina dan Mesir, 1 student master tahun pertama (disebut juga M Ichi atau Master One) dan 1 student undergraduate (Yong Nense atau Tingkat Empat). Mereka semua cowo...hehehe sudah dipastikan granny paling cantik dan bakal paling cerewet di grup ini.

Sensei menginstruksikan agar setiap grup secara regular seminggu sekali dapat berdiskusi. PhD student (senpai) yang notabene sudah berpengalaman diharapkan mampu membimbing juniornya (kohei) terutama Yong Nense. Mulai dari mengarahkan mereka bagaimana caranya memilih literatur yang terkait topik penelitian, bagaimana cara membuat literature review, metode analisis apa yang tepat, bagaimana supaya alur berpikir mereka bisa sistematis sehingga penelitiannya bisa fokus bahkan sampe cara mempresentasikan pun harus kami perhatikan.

Minggu pertama dan kedua, grup diskusi kami berjalan lancar si Yong nense pun terlihat manut ketika diberi saran. Pada saat presentasi zemy lab, anggota grup kami selalu solid semuanya hadir meski tidak sedang mendapat giliran presentasi. Namun sayang, memasuki minggu ketiga Yong nense mulai berulah. Enam jam menjelang zemy, dia yang pada saat itu mendapat giliran presentasi tiba-tiba mengirim email bahwa tidak bisa datang karena ada keperluan mendadak jadi minta diganti oleh siapa pun dari grup kami. Huuuu gemesss deh... serta merta granny membalas emailnya dan menyatakan tidak sanggup. Malam hari tatkala tiba giliran grup kami untuk presentasi, Sensei bertanya ``Where`s the yong nensee?``. Si M Ichi kemudian menjelaskan pada sensei dalam Bahasa Jepang.

Keesokan harinya yong nensee menemui kami dan meminta maaf karena belakangan ini dia sibuk belajar mempersiapkan diri untuk tes pegawai di instansi pemerintah. ``But you haven`t graduate yet, how come?`` granny bertanya dengan nada menyelidik. ``I applied with my senior high school certificate`` jawabnya...Oh rupanya penerimaan PNS di Jepun sama aja dengan di Indonesia, ada formasi untuk SMA/sederajat, S1, S2, etc. Student PhD yang lain memberondongnya dengan ultimatum ``Ok, we will give you chance to prepare for the test however you still have to attend the zemy lab and present your research progress`` . Dan Yong nensee itu menyanggupi.

Namun rupanya, janji tinggal janji...si Yong Nense tak kunjung datang dan melewatkan tiga kali giliran presentasinya. Test penerimaan pegawai telah berlalu, hingga akhirnya malam ini sensei rupanya tak bisa menolerir lagi. Setelah zemy, beliau menanyakan nomer hp anak itu dan langsung menelponnya di hadapan kami semua. ``Moshi moshi...#*?$#********************.........``sayang  granny hanya bisa mengerti kata itu yang berarti *Halo*. Tak sampai 3 menit sensei mengakhiri pembicaraan dengan raut wajah yang nampak shock. Beliau menarik nafas dalam-dalam lalu menyampaikan sesuatu dalam Bahasa Jepang. Meski granny tidak tahu artinya tapi granny yakin ada yang janggal dan mendadak merasa tidak enak karena bagaimanapun dia anggota grupnya granny. Setelah terlihat lebih rileks, sensei kembali menelpon anak itu dan sekarang mengaktifkan speakernya jadi kami semua bisa mendengar tapi..ouww..ouwww rupanya nomernya mendadak tidak aktif. Sensei lalu berujar dalam Bahasa Jepang `` Mungkin hp nya lobet`` kali ini diartikan oleh Mi chan karena kasian melihatku sangat penasaran.

Setelah zemy berakhir dan sensei meninggalkan ruangan, tanpa diminta Mi chan menerjemahkan percakapan sensei dengan si yong nensee. Garis besarnya seperti ini :

Sensei : Halo Yong nensee (granny nda perlu sebut namanya yah) kenapa kamu tidak pernah menghadiri  zemy dan melewatkan jadwal presentasimu?
Yong nensee : Kalo syarat untuk lulus adalah menyetor skripsi kenapa saya harus repot melakukan zemy setiap minggu? 

Tiba-tiba percakapan terputus (entah sengaja atau tidak) padahal sensei belum bermaksud mengakhiri. Kemudian sensei mencoba menghubunginya lagi namun rupanya sudah tidak aktif dan beliau dengan sabarnya berkata ``Mungkin hp nya lobet`` . OH MY GOD...pengen banget rasanya saat itu juga granny jewer telinganya dan granny cubit pipinya si yong nensee, gak sopan banget nget nget. Anak ini memecahkan rekor sebagai student pertama di lab nya sensei yang berprilaku seperti itu. Tadi setelah kali kedua beliau coba menelpon, sensei berkata ``Hajimete desu `` sambil geleng-geleng kepala. Ya Allah...betapa sabarnya sensei.

Menurut granny, sensei itu ibaratnya orang tua di kampus dan kami studentnya wajib menghormati beliau. Setiap orang tua pasti bisa memaafkan segala sikap tidak terpuji yang diperbuat oleh anak-anaknya. Hal ini terbukti ketika zemy keesokan harinya, sensei memberitahukan kepada kami bahwa tadi pagi yong nensee datang dan minta maaf atas kejadian kemarin. Menurut sensei, dia masih sibuk mengurus beberapa hal jadi butuh waktu sekitar dua minggu lagi. Terlihat dengan jelas raut wajah sensei yang memaklumi keadaan yong nensee, beliau telah memaafkannya.

Bercermin dari sikap terpuji sensei, granny bertekad kelak ketika dihadapkan pada `extraordinary student` yang perlu granny lakukan adalah mengajaknya berkomunikasi secara terbuka dengan penuh kesabaran, jangan pernah memendam amarah dan harus bisa memaafkan.

Makasih Ya Allah...menganugerahiku sensei yang super sabar, pengertian dan pemaaf
 



26 Juni 2013

Pagi ini telat banget ke kampusnya sampe gak hadir zemy. mana disambut genangan air  diparkiran sepeda untung aja pake high heels. Imbas dari hujan semalam rupanya gak hanya parkiran sepeda, balkon lab kami yang dilantai tiga pun tergenang air. dan yang bikin sebel adalah airnya merembes sampai ke bawah meja ku. huwaaaaa ini mungkin gara-gara tadi malem nonton j-dorama tentang kutukan dewa air :(

Parkiran yang tergenang air

Penghuni lab yang lain baru pada tau kondisi terkini lab, setelah Minoura sensei bertanya apakah ruangan kami juga basah. Dan dengan mantapnya ku aku mempersilahkan beliau melihat langsung genangan air yang belum sempat ku keringkan. Alhamdulillah...barang buktinya aman, hehehe malas kali ini ada hikmahnya.

Air merembes hingga ke bawah mejaku

Seorang petugas admin turut mendampingi Minoura Sensei. Mereka berdua menganalisa kenapa sampai air bisa tergenang dibalkon dan merembes sampai ke dalam ruangan. Sempat nangkap beberapa kata, yang ku interpretasikan bahwa taun lalu juga ada kejadian yang sama di labnya supervisorku yang terletak dilantai 4. Petugas admin itu lalu berinisiatif naik ke lantai 4 dan mencoba menanyakan solusi atas musibah yang menimpa kami *lebay...

Lalu tak lama kemudian si ibu admin itu datang dan OMG ada senseiku ngekor dibelakang. Granny salah tingkah abis karena nda ikut zemy tadi pagi dan sensei malah negur "ohayo" sambil tersenyum...jiaaaahhhh pengen punya ilmu menghilangkan diri saja rasanya.



View dari balkon kami di lantai tiga


ini nih balkon yang terendam air dan sensei manjat di pagar besi itu

Sensei tanpa canggung langsung menuju tkp, pake manjat-manjat segala lho. Hanya selang berapa menit, sensei sudah bisa mengidentifikasi akar masalahnya *hahaha ilmiah banget yah.... Beliau minta kami mencari besi/kayu panjang yang ukurannya kecil. Untung aja Autumn punya ide keren, segera hanger baju yang nangkring di dinding lab disulapnya menjadi stick panjang dan diberikan ke sensei. Dan violaaaaaaa.....salurannya berhasil dibersihkan oleh sensei, airnya mengalir lancar car, huwaaaaaaaaaaaaa sensei ku hebatt.

Anyway...Ini tuh bukan pertama kalinya sensei melakukan hal yang membuatku merasa teman-teman cowo di lab ku gak inisiatif banget, gak "cowo" banget. Zemy kemaren, junior yang dapat giliran presentasi nda bisa mengkoneksikan laptop dgn elsidi trus semua temen cowo hanya pada ngeliatin, diriku nawarin bantuan tapi sia2..lha wong instruksinya bahasa Jepun. Nah pas sensei masuk ke ruangan dan menyadari kalo laptop blum konek, dengan sigap beliau mengutak-atik laptop tersebut dan seperti biasa, beliau sukses !
Kalo ditanya siapa mahkluk cowo paling keren paling di lab kami, maka sensei lah orangnya. Alhamdulillah...makasih Ya Allah sudah mengirimkan sensei yang baik.   




19 Juni 2013

Zemy ketiga disemester ini, granny sudah masuk pada pembahasan riset methodology. 15 menit presentasi rupanya belum berhasil membuat audience (teman se lab dan sensei) mengerti apa itu SEM. 

Dan tahukah kalian, apa yang selanjutnya terjadi...Sensei segera googling and nyari apa itu SEM dalam bahasa jEpun and china. SEtelah itu beliau minta maap dengan sopaaan banget karena tidak mengetahui apa yang telah granny presentasikan. Beliau berusaha membuat granny merasa bahwa kesalahan bukan pada presenter tapi pada audience yang tidak memiliki level pemahaman yang sama. 

Padahal granny merasa bersalah karena tidak berhasil membuat audience mengerti atau sama saja dengan presentasinya gagal. JIaaaaahhhhhhh...i felt my presentation skill getting worst since i rarely practice and didn`t prepare it perfectly. But thanks GOD, sensei ku baik hati euy <3




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cultural Festival ?? Let's learn from Fukuoka...

Kunjungan ke Pabrik Mentaiko

............... My first " Undokai".....................