Z-Lab Trip to Oita (Part 1)


Summer telah tiba...summer telah tiba... hurray hurray hurrayyyy !! Hampir semua Z-Lab member menyambut summer vacation dengan suka cita. Kenapa ? karena di setiap summer ada program lab trip yang tujuan utamanya selain untuk refreshing juga sebagai moment menjalin kedekatan dengan seluruh anggota lab termasuk sensei. Tahun lalu granny memutuskan tidak ikut setelah dapat bocoran info dari organizer (mahasiswa S2) bahwa mereka bakal ke pantai, wuihhhhh gak kuat ngebayangin panasnya dan saat itu bertepatan dengan ramadhan. 

Destinasi lab trip di tahun 2013 ini cukup menggoda granny untuk segera mendaftarkan diri begitu mendapatkan email dari organizer (masih tetap master student tapi tentu saja orang yang berbeda), ``We will visit some interesting places in Oita City``. Yippiiie...Oita itu kan pegunungan yah, jadi granny yakin banget gak bakal sepanas kalo mengunjungi pantai. Ok, register !!! 

Sesuai dengan itinerary yang telah kami dapatkan seminggu sebelumnya, pagi itu tanggal 14 July tepat pukul 09.00 waktu Hakozaki Campus, 18 belas member Z Laboratory termasuk sensei berkumpul di gerbang utama kampus kami. Ada empat mobil ,termasuk mobilnya sensei, yang akan membawa kami ke Oita dan pihak organizer telah mendistribusikan kami. Alhamdulillah...tau nda, supirnya granny itu mahasiswa master idola granny yang super cute. What a perfect trip <3

 Departure
Tapiiiiiiiiiiiiiii, baru juga jalan 10 menit mobil yang granny tumpangi di berhentikan oleh seorang polisi. Ya Allah...kesalahan granny, gak pake safety belt :(. Padahal granny duduk di jok belakang, kok polisinya bisa ngeliat yah ? ternyata di gerbang tol dipasangi camera jadi waktu si master student ngambil tiket, keliatan deh penumpangnya. Baru ngeh juga kalo mobil-mobil di Jepun itu gak ada yang kacanya item, semuanya bening transparan jadi mudah di monitor oleh polisi. ck ck ck.... Kebiasaan buruk sih memang, kalo di kampung kita, penumpang yang duduk di bagian belakang sepertinya tidak diwajibkan menggunakan sabuk pengaman. Bahkan kalo kaca mobilnya gelap, pak polisi mana bisa mendeteksi. Dalam hati granny berjanji, pokoknya bakal pake safety belt seumur hidup tiap berkendara. Kalo perlu bersepeda pun pake safety belt, hidup safety belt !!!

Untung saja pak polisinya baik hati, kami di silahkan pergi setelah hampir 15 menit di interogasi. Kami  pun melanjutkan perjalanan menuju destinasi pertama yaitu Kokonoe Bridge. 

Area map of Kokonoe Bridge


Yadaaaaaaaaaaaa...granny langsung lemes waktu tau Kokonoe Bridge ini adalah jembatan gantung yang terpanjang (375 m atau 1.230 kaki) dan tertinggi (173m atau 568 kaki) di dunia. Awalnya takut banget, tapi waktu granny mendekat dan melihat konstruksinya yang kokoh, tidak berbeda dengan pedestrian path akhirnya granny memberanikan diri. Bismillah...Wah sensasinya luar biasa ketika berjalan diatas ketinggian 568 kaki, diterpa angin dan merasakan jembatan yang berayun-ayun.

The bridge mascot

Entrance ticket in three different pictures based on the season


The tourists

Kokonoe  Yume Otsurihasi , the suspension bridge

dont you think my picture is comparable with the previous one ;) 




An old man seems really enjoy his steps on the bridge


Some of Z-Lab boys


My best friend, Mi chan


Kami hanya menghabiskan waktu satu jam di Kokonoe Bridge, keempat mobil kemudian menuju ke sebuah rumah makan yang tidak jauh dari jembatan tersebut. Menu khas resto tersebut adalah kawa no sakana atau ikan sungai yang bernama Yamame.

Resto for our lunch


although  just a small resto but they have a professional menu appearance

they put cucumbers into the pool in order to keep the water fresh and cool which is good for fish


The chef ready to grill the fishes


Grilled fish...oishiiiiiii

Some of Z-Lab girls at the resto


Sudah ah, lanjut besok lagi... granny capek. See you






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cultural Festival ?? Let's learn from Fukuoka...

Kunjungan ke Pabrik Mentaiko

............... My first " Undokai".....................